Dzikir
Penangkal Gangguan Jin dan Sihir (Bagian 02)
Bismillah
was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Pada
artikel sebelumnya (Dzikir Penangkal
Gangguan Jin dan Sihir), kita telah menyebutkan banyak keutamaan
merutinkan dzikir setiap pagi dan sore.
Kita juga
telah menyebutkan beberapa dzikir yang memiliki keutamaan luar biasa jika
dirutinkan setiap pagi dan sore. Masih ada beberapa dzikir yang manfaatnya
tidak kalah besar dengan dzikir sebelumnya.
Berikut
rincian selengkapnya,
Keenam, dzikir
pangkuan keagungan Allah
اللّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ
حَـمَلَـــةَ عَـرْشِكَ ، وَمَلَائِكَتَكَ وَجَـمِيْعَ خَلْقِكَ ، أَنَّكَ أَنتَ
اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ ، وَأَنَّ مُـحَمَّداً
عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ
“Ya
Allah! Sesungguhnya aku di waktu pagi ini bersaksi kepada-Mu, malaikat yang
memikul ‘arsyMu, seluruh malaikat-Mu dan seluruh makhlukMu, bahwa sesungguhnya
Engkau adalah Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau,
semata-mata Engkau, tiada sekutu bagiMu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba
dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 kali waktu pagi dan sore)
Keterangan:
·
Malaikat yang memikul
arasy: mereka disebut dalam Al Qur’an melalui firmanNya (artinya): “Dan pada
hari ini (qiyamat), yang memikul ‘Arsy TuhanMu ada delapan.” (QS. Al Haqah:
17).
Ibn Abbas
radliallahu ‘anhuma mengatakan: Maksudnya adalah delapan barisan Malaikat,
tidak ada yang tahu jumlah mereka kecuali Allah.
·
…. dan seluruh makhlukMu:
para Malaikat disebut secara khusus di awal, kemudian diikuti ‘semua makhluq’.
Padahal para Malaikat termasuk makhluq. Ini menunjukkan keistimewaan Malaikat
dibanding makhluq yang lain. Penyebutan ‘Malaikat’ secara khusus pada dzikir
ini, karena konteks isi dzikirnya berupa persaksian keesaan Allah dan kerasulan
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga mereka lebih layak untuk
menjadi bukti persaksian dari pada makhluq yang lain. Karena merekalah makhluq
yang pertama kali mengetahui keesaan Allah dan kerasulan Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Keutamaan:
Disebutkan
dalam hadis dari Anas bin Malilk radliallahu ‘anhu, bahwa barangsiapa ketika
pagi membaca: Allahumma innii ashbahtu usyhiduka…dst. Maka Allah membebaskan ¼
dirinya dari neraka. Siapa yang membacanya 2 kali maka Allah bebaskan ½ dirinya
dari neraka. Siapa yang membacanya 3 kali maka Allah bebaskan ¾ dirinya dari
neraka, dan siapa yang membacanya 4 kali maka Allah bebaskan seluruh badannya
dari neraka. (HR. Abu Daud & Bukhari dalam Adabul Mufrad dan sanadnya
dihasankan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz dalam Tuhfatul Ahyar)
Ketujuh, Dzikir
Syukur
اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ
بِأَحَـدٍ مِنْ خَلْـقِـكَ فَمِـنْـكَ وَحْـدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ
الْـحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْــرُ
Ya Allah!
Nikmat yang kuterima atau yang diterima oleh seseorang di antara makhlukMu di
pagi ini, semuanya adalah dariMu semata, tiada sekutu bagi-Mu. Karena itu,
hanya bagiMu segala puji dan hanya kepadaMu rasa syukur (dari seluruh
makhluk-Mu).
Keutamaan:
Disebutkan
dalam hadis dari Abdullah bin Ghannam Al Bayadli radliallahu ‘anhu, bahwa orang
yang di pagi hari membaca: Allahumma maa ash-baha bii min ni’matin…berarti dia
telah memanjatkan syukurnya pada hari tersebut. (HR. Abu Daud & Ibn Sunni
dan sanadnya dihasankan Syaikh Ibn Baz dalam Tuhfatul Ahyar)
Kedelapan, minta
keselamatan untuk semua anggota badan
اللَّهُمَّ عَافِـنِـي فِـي بَدَنِــيِ،
اللَّهُمَّ عَافِــنِـي فِـي سَـمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِــنِـي فِـي بَصَرِي، لاَ
إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، اللَّهُمَّ إِنِّـي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكُفْرِ
وَالْفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْـرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah!
Selamatkan tubuhku, Ya Allah, selamatkan pendengaranku, Ya Allah, selamatkan
penglihatanku (dari segala cacat dan penyakit). Tiada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Engkau. Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari
kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur, tiada Tuhan
yang berhak disembah kecuali Engkau.” (Dibaca 3 kali di waktu pagi dan sore)
Keterangan:
Di awal
dzikir disebutkan badan, kemudian disebutkan pendengaran dan penglihatan,
padahal pendengaran dan penglihatan termasuk anggota badan. Ini menunjukkan
keutamaan pendengaran dan penglihatan. Karena kedua indra tersebut merupakan
jalan masuknya ilmu
Hadis
selengkapnya:
Dari
Abdurrahman bin Abi Bakrah, bahwa dia bertanya kepada bapaknya: Wahai ayahku,
aku selalu mendengar engkau membaca: Allahumma ‘afinii fii…dst. Dan engkau
mengulanginya 3 kali setiap pagi dan 3 kali setiap sore. Kemudian Abu Bakrah
radliallahu ‘anhu mengatakan: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam membaca do’a ini, dan aku senang meniru sunnah beliau. (HR. Abu Daud,
Ahmad, dan sanadnya dihasankan Syaikh Ibn Baz dalam Tuhfatul Ahyar)
Kesembilan, minta
keselamatan dunia akhirat
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَ
الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَ الْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَ دُنْيَايَ وَ أَهْلِيْ وَ مَالِيْ.
اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَ مِنْ خَلْفِيْ، وَ عَنْ
يَمِيْنِيْ وَ عَنْ شِمَالِيْ، وَ مِنْ فَوْقِيْ، وَ أَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ
مِنْ تَحْتِيْ
Ya Allah!
Sesungguhnya aku memohon ampunan dan terbebas dari masalah di dunia dan
akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan dan terbebas dari masalah
dalam urusan agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku
dan tenangkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah! Jagalah aku dari arah muka,
belakang, kanan, kiri dan dari atasku, dan aku berlindung dengan kebesaranMu,
agar aku tidak dihancurkan dari bawahku
Keterangan:
Auratku:
mencakup aurat badan, cacat, aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang
lain
dihancurkan
dari bawahku: dihancurkan sementara aku lengah. Bisa dengan tenggelam atau di
telan bumi.
Keutamaan:
Dari Ibn
Umar radliallahu ‘anhuma, bahwa beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam membaca wirid ini ketika pagi dan sore, dan beliau tidak pernah
meninggalkannya sampai beliau meninggal dunia: “Allahumma inni as-alukal
‘afwa…dst.” (HR. Abu Daud, Ibn Majah dan dishahihkan Al Albani)
Dari
Abbas bin Abdul Muthallib, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam: Ya Rasulullah, ajarilah aku do’a yang harus aku panjatkan kepada Allah?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai Abbas, mintalah al afiyah
(terbebas dari masalah) kepada Allah.” Kemudian, setelah tiga hari, Abbas datang
lagi dan mengatakan: Ya Rasulullah, ajarilah aku do’a yang harus aku panjatkan
kepada Allah? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai Abbas, wahai
pamanku, mintalah kepada Allah al afiyah (terbebas dari masalah) di dunia dan
akhirat.” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad dan dishahihkan Al Albani)
Dari Anas
bin Malik radliallahu ‘anhu, bahwasanya ada seorang yang datang kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya: Ya Rasulullah, do’a apa yang paling
afdhal? Beliau menjawab: “Mintalah kepada Allah al afiyah (terbebas dari
masalah) di dunia dan akhirat.” Kemudian besoknya dia datang lagi dan bertanya:
“Wahai Nabi Allah, do’a apa yang paling afdhal? Beliau menjawab: “Mintalah
kepada Allah al afiyah (terbebas dari masalah) di dunia dan akhirat. Karena
jika engkau diberi al afiyah di dunia dan akhirat berarti kamu beruntung.” (HR.
Al Bukhari dalam Adabul Mufrad dan dishahihkan Al Albani)
Kesepuluh, Ridha
kepada Allah
رَضِيتُ بِاللهِ رَبّاً، وَ بِالإِسْلاَمِ
دِيْــناً، وَبِــمُحَمَّدٍ نَــبِــياً
Aku rela
Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam sebagai Nabi. (Dibaca 3 kali).
Keterangan:
Aku rela
Allah sebagai Tuhan: Aku cukupkan diriku untuk hanya meminta kepadaNya,
beribadah kepadaNya, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia
rela
islam sebagai agama: aku tidak menempuh jalan hidup kecuali yang sesuai dengan
syariat islam
Keutamaan:
Dari
Tsauban bin Bujdud radliallahu ‘anhu, Pelayan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, bahwa beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila seorang hamba di pagi dan sore hari membaca do’a ini tiga kali:
radliitu billaah..dst. Maka telah menjadi kewajiban Allah untuk meridlainya
pada hari kiamat.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah dan sanadnya dihasankan
Syaikh Ibn Baz dalam Tuhfatul Ahyar)
(Makna:
menjadi kewajiban Allah adalah Allah wajibkan diriNya sendiri untuk
melaksanaknnya)
Kesebelas, pasrah
kepada Allah
يَا حَيُّ يَا قَـــيُّومُ بِرحْـمَتِكَ
أَسْتَـــغِــيثُ أَصْلِحْ لِـي شَأْنِـي كُــلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِـي إِلَى
نَفْسِي طَرْفَــةَ عَينٍ
Wahai
Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala
sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku
dan janganlah pasrahkan jiwaku kepada diriku sendiri sekalipun hanya sekejap
mata
Hadis
selengkapnya:
Dari Anas
bin Malik radliallahu ‘anhu, bahwa beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda kepada Fatimah: “Apa yang menghalangimu untuk mendengarkan
nasehatku, bacalah ketika pagi dan sore hari: Ya hayyu ya qayyuum
birahmatika….dst.” (HR. Al Hakim dan dishahihkan Al Albani)
Kedua
belas, Perlindungan terhadap keburukan pribadi
اللَّهُمَّ عَالِـمَ الغَــيبِ وَالشَّهَادَةِ
فَاطِـرَ السَّمَـوَاتِ وَالأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِـيكَهُ، أَشْهَدُ
أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَـــرِّ نَــــفْسِي وَ مِنْ
شَـــرِّ الشَّـــيْطَانِ وَشِرْكِــهِ، وَأَنْ أَقْـــــتَــــرِفَ عَلَى نَفْسِي
سُوءاً، أَوْ أَجُـــرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Ya Allah!
Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Tuhan pencipta langit dan
bumi, Tuhan segala sesuatu dan Yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari
kejahatan diriku, setan dan bala tentaranya, dan aku (berlindung kepadaMu) dari
berbuat kejelekan terhadap diriku atau menimpakannya kepada seorang muslim
Keterangan:
Ghaib:
Segala sesuatu yang tidak kelihatan manusia
Hadis
Selengkapnya:
Dari Abu
Hurairah radliallahu ‘anhu, bahwa Abu Bakr As Siddiq berkata kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam: Tunjukkanlah aku beberapa kalimat, yang aku baca
setiap pagi dan sore. Kemudian beliau bersabda: “Bacalah: Allahumma faathiras
samaawati…dst. Baca do’a ini setiap pagi, sore, dan ketika hendak tidur.” (HR.
Abu Daud, At Turmudzi dan dishahihkan Al Albani)
Ketiga
belas, Tabir dari gagguan yang membahayakan
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْـمِهِ
شَيْءٌ فِـي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّـمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ
Dengan
nama Allah, dimana segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya
bersama dengan namaNya, dan Dia-lah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (Dibaca 3 kali)
Keterangan:
…bersama
dengan namaNya: menunjukkan diantara keberkahan nama Allah
Keutamannya:
Dari
Utsman bin Affan radliallahu ‘anhu, beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda: Siapa yang setiap pagi dan sore membaca do’a ini tiga kali:
Bismillahi alladzi…dst. Maka dia tidak ada sesuatupun yang membahayakan
dirinya.” (HR. Abu Daud, At Turmudzi dan dishahihkan Al Albani)
Catatan:
Suatu
ketika Aban bin Utsman salah satu sisi tubuhnya mengalami kelumpuhan. Tiba-tiba
ada seseorang yang melihatnya (keheranan). Aban marah: Kenapa lihat-lihat.
Hadis tentang bacaan di atas telah aku sampaikan, namun hari ini aku lupa
mengucapkannya, agar takdir Allah ini mengenai diriku.
Keempat belas, Masuk
waktu pagi dengan doa
أَصْــبَحْنَا وَأَصْبحَ الْمُلْكُ للهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ إِنِّــي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ:
فَــتْحَهُ، وَنَصْـرَهُ، وَنُــورَهُ، وَبَــرَكَتَهُ، وَهُدَاهُ، وَأَعُــوْذُ
بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْهِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ
Kami
telah memasuki waktu pagi dan kerajaan milik Allah selalu abadi, Tuhan seluruh
alam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu agar memperoleh kebaikan hari
ini: pembukanya, pertolongannya, cahayanya, berkahnya dan petunjuknya. Aku
berlindung kepadaMu dari kejelekan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan
sesudahnya.
Keterangan:
·
Pembukanya: kemudahan untuk
mendapatkan apa yang diinginkan
·
Cahayanya: hidayah untuk
mendapatkan ilmu dan beramal
·
Berkahnya: mudah dalam
mencari rizki yang halal
Hadis
Selengkapnya:
Dari Abu
Malik Al Asy’ari radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Apabila kalian di pagi hari, bacalah: Ashbahnaa wa ashbahal
mulku….dst….” (HR. Abu Daud, Thabrani dan sanadnya dihasankan Syu’aib Al
Arnauth)
Kelima
belas, Masuk pagi di atas fitrah
أَصْـــــبَحْــنــَـــا عَلَى فِطْــرَةِ
الإِسْلاَمِ وَ عَلَى كَلِمَةِ الإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِينِ
نَـــبِـــيـِّـــــنـــَـا مُـحَمَّدٍ صَلى الله عليه و سَلم، وَعَلَى مِلَّـــةِ
أَبِـــــيـــنــَــا إِبْــــــرَاهِيمَ حَـــنِـــــيْــــفاً مُــسْــلِماً
وَمَا كَانَ مِنَ الْـمُشْــــرِكِينَ
Di waktu
pagi, kami tetap di atas fitrah Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim, dengan hanif,
dengan tetap memegang agama islam dan tidak tergolong orang-orang musyrik
Keterangan:
·
Fitrah islam: Agama yang
benar. Terkadang kata fitrah bermakna sunnah (ajaran)
·
Kalimat ikhlas: dua kalimat
syahadat
·
Hanif: condong kepada
tauhid dan meninggalkan syirik
Hadis
selengkapnya:
Dari
Abdurrahman bin Abu Abza radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam ketika pagi dan sore, beliau membaca: “Ashbahnaa ‘alaa fithratil
islam…dst.” (HR. Ahmad & dishahihkan Al Albani)
Keenam
belas, Tasbih
سُــــبْحَانَ اللهِ وَ بِـحَمْدِهِ
Maha Suci
Allah dan aku memujinya (100 kali)
Keutamannya:
Dari Abu
Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca: ‘subahanallah wa bihamdihi’ 100
kali maka tidak ada seorangpun yang datang pada hari kiamat dengan membawa
pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca
seperti yang dia baca atau lebih banyak.” (HR. Muslim).
Keterangan:
Dibolehkan
menambah bacaan ini lebih dari 100 kali
Ketujuh
belas, Tahlil
لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَـــــهُ ، لَـــــــــــهُ الْــمُـــــــــلْــكُ وَلَـــــــــــــهُ
الْـــحَمْــدُ ، وَهُــــوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Tidak ada
Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, semata-mata Dia, tiada sekutu
baginya, semua kerajaan hanya milikNya, segala puji hanya milikNya, dan Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu (sekali, 10 kali, atau 100 kali)
Keutamannya:
Kalimat
ini bisa dibaca sekali, 10 kali, atau 100 kali.
Keutamaan
dibaca sekali
Dari Abu
Ayyasy radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa di waktu pagi membaca: Laa ilaaha illallaah wahdahu…dst. Nilainya
seperti seorang budak keturunan Nabi Ismail, dicatat baginya 10 kebaikan,
dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan diangkat derajatnya 10 tingkatan, serta
dia dalam perlindungan setan sampai sore. Demikian pula ketika sore, dia
membacanya dan dijaga sampai pagi.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah dan
dishahihkan Al Albani)
Keutamaan
dibaca 10 kali
Dari Abu
Ayyub Al Anshari radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Barangsiapa di waktu pagi membaca: Laa ilaaha illallaah wahdahu…dst,
sepuluh kali. Nilainya seperti 4 budak, dicatat untuknya 10 kebaikan,
dihapuskan darinya 10 kesalahan, diangkat derajatnya 10 tingkatan, dan bacaan
itu menjadi perlindungan baginya dari setan sampai sore. Dan jika ada orang
yang membacanya setelah maghrib, dia juga mendapatkan hal yang sama.” (HR. Ahmad,
Abu Daud, An Nasa’i dan dishahihkan Al Albani)
Keutamaan
dibaca 100 kali
Dari Abu
Hurairah radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda:
“Barangsiapa yang membaca Laa ilaaha illallaah wahdahu…dst. 100 kali dalam
sehari, maka itu senilai 10 budak, dicatat untuknya 100 kebaikan, dihapuskan
darinya 100 kesalahan, dan bacaan itu menjadi perlindungan dari setan pada hari
itu sampai sore, serta tidak ada seorangpun yang datang (pada hari kiamat)
dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang
yang membaca lebih banyak.” (HR. Al Bukhari & Muslim)
Keterangan:
100 kali
dalam sehari: Imam An Nawawi mengatakan:
Zahir
hadis menunjukkan bahwa pahala yang disebutkan bisa didapatkan oleh orang
yang membaca dzikir ini 100 kali dalam sehari, baik dia baca 100 sekaligus atau
terpisah-pisah di beberapa tempat, atau dia baca sebagian di pagi hari dan
sebagian di sore hari. Namun yang afdhal, dia baca 100 sekaligus di pagi hari,
agar bisa menjadi perlindungan baginya dari setan sehari penuh. Demikian pula
jika dia baca di awal malam maka menjadi perlindungan baginya semalam penuh. (Tuhfatul
Ahwadzi)
Senilai
sekian budak: senilai membebaskan budak
Keturunan
Nabi Ismail: merupakan keturunan terbaik
orang
yang membaca lebih banyak: An Nawawi mengatakan: Ini dalil bahwa orang yang
membaca tahlil lebih dari 100 dalam sehari maka dia mendapatkan pahala 100
tahlil sebagaimana disebutkan dalam hadis, disamping dia mendapat pahala tahlil
tambahannya. (Tuhfatul Ahwadzi)
Kedelapan
belas, Ringan berpahala besar
سُــــــــبْحَانَ اللهِ وَ
بِـــــحَمْــــــــــدِهِ؛ عَدَدَ خَـــلْـــــــــــقِـــــهِ ، وَ رِضَا
نَفْسِهِ ، وَ زِنَــــــــةَ عَــــرْشِـــهِ ، وَ مِـــدَادَ
كَـــــــــــلِـــــــــمَاتِـــــــــــهِ
Maha Suci
Allah, aku memujiNya sebanyak makhlukNya, sesuai dengan keridlaan-Nya, seberat
timbangan arasyNya dan sebanyak kalimatNya.” (3 kali setiap pagi saja)
Keutamannya:
Dari
Ummul Mukminin, Juwairiyah binti Harits radliallahu ‘anha, bahwa suatu ketika
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumahnya untuk shalat subuh,
sementara Juwairiyah berada di tempat shalatnya. Setelah Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam kembali di waktu dluha, Juwairiyah masih tetap duduk di
tempat semula. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Apa kamu tetap
berada dalam kondisi seperti ini sejak aku tinggalkan subuh tadi?” Juwairiyah
menjawab: Iya. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Saya
telah mengucapkan 4 kalimat sebanyak tiga kali, jika ditimbang dengan dzikir
yang kamu baca sejak pagi, akan lebih berat bacaan ini: subhaanallahi wa bi
hamdihi ‘adada kholqihi….” (HR. Muslim)
Kesembilan
belas, Dibaca seusai salam shalat subuh
اللَّــــــــــــــــــــهُمَّ
إِنِّـــــــــي أَسْــأَ لُكَ عِــــــــــلْــــــــمًا نَـــــــــــافِـــعاً،
وَ رِزْ قًا طَـــــيــــِّـــــــــــــــــــباً ، وَ عَمَلاً
مـُـــــــــتَـــــــــــــــقَـــــــــــــبـــَّـــــــــلاً
Ya Allah,
sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang manfaat, rizki yang halal dan amal yang
diterima. (Dibaca sekali setelah salam shalat subuh).
Hadis
Selengkapnya:
Dari Ummu
Salamah radliallahu ‘anha, bahwa setiap selesai salam shalat subuh, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca: “Allahumma innii as-aluka ilman…” (HR.
Ibn Majah dan dishahihkan Al Albani)
Kedua
puluh, Istighfar
أَسْـــــــــــتَــــــــــــغْــــــــــــــــفِـــــــــــــــــرُ
اللهَ وَ أَ تُـــــــوبُ إِ لَــــــــــــــــــْيهِ
Saya
memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya (100 kali)
Hadis
Selengkapnya:
Dari
Aghor bin Yasar Al Muzanni radliallahu ‘anhu, bahwa beliau mendengar Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai para manusia, bertaubatlah
kepada Allah!! sesungguhnya aku bertaubat kepadaNya 100 kali dalam sehari.”
(HR. Al Bukhari & Muslim)
Kedua
puluh satu, membaca shalawat
اللّــــــــهُمَّ صَـــلِّ
وَسَــــــــــــــلِّــــــــمْ عَلَى
نَــــــــبِـــــــــــــــــيِّـــــنَا مُــحَـــــمَّـــــدٍ
Ya Allah,
limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad. (Dibaca 10 kali).
Keutamaannya:
Dari Abu
Darda’ radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang memberikan shalawat kepadaku ketika subuh 10 kali dan ketika
sore 10 kali maka dia akan mendapat syafaatku pada hari qiyamat.” (HR. At
Thabrani dan dishahihkan Al Albani)
Demikian,
semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar