Pertanyaan:
Saya
pernah mendengar, jumlah istri seorang laki-laki di surga lebih dari
satu. Apa benar demikian?
Thkn’s
Jawaban:
Jawaban:
Alhamdulillah
was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du
Pertama,
penjelasan semacam ini selayaknya membuat untuk semakin serius dalam menggapai
surga. Berusaha menjaga iman, jangan sampai tercampur dengan kekufuran dan
keyakinan yang menyimpang. Dengan demikian, pembahasan tentang surga bukan
semata menjadi dongeng yang nyaman didengar, namun hampa amalan.
Kedua,
terdapat banyak hadis yang menjelaskan jumlah istri penghuni surga. Dari sekian
banyak hadis itu, ada yang shahih dan ada yang lemah. Pada kesempatan ini, akan
kita kupas beberapa hadis shahih mengupas hal itu:
1. Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَلِجُ الجَنَّةَ صُورَتُهُمْ
عَلَى صُورَةِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ، لاَ يَبْصُقُونَ فِيهَا، وَلاَ
يَمْتَخِطُونَ، وَلاَ يَتَغَوَّطُونَ، آنِيَتُهُمْ فِيهَا الذَّهَبُ،
أَمْشَاطُهُمْ مِنَ الذَّهَبِ وَالفِضَّةِ، وَمَجَامِرُهُمُ الأَلُوَّةُ،
وَرَشْحُهُمُ المِسْكُ، وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ، يُرَى مُخُّ
سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ مِنَ الحُسْنِ
“Kelompok
pertama yang masuk surga, wajah mereka secerah bulan di malam purnama. Mereka
tidak meludah, tidak berdahak, dan tidak buang air besar. Bejana mereka dari
emas, sisir mereka dari emas dan perak. Dupa wewangian mereka berupa aluwah,
keringat mereka bau wangi, masing-masing memiliki dua istri, dimana susum
tulanng betisnya kelihatan di balik daging, karena cantiknya…” (HR. Bukhari
3245, Muslim 2834 dan yang lainnya)
2.
Dari Ibnu Sirrin rahimahullah, bahwa beliau pernah bertanya kepada
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ‘Di surga itu, lelaki ataukah
wanita yang lebih banyak?’
Abu
Hurairah menjawab: ‘Bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى
صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، وَالَّتِي تَلِيهَا عَلَى أَضْوَإِ كَوْكَبٍ
دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ، لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ اثْنَتَانِ، يُرَى
مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ، وَمَا فِي الْجَنَّةِ أَعْزَبُ
“Sesungguhnya
gelombang pertama yang masuk surga wajahnya secerah bulan ketika purnama.
Gelombang kedua secerah cahaya bintang yang berkilau di langit. Setiap orang
memiliki dua istri. Sumsum tulang betisnya kelihatan dari balik daging. Di
surga tidak ada orang yang melajang.” (HR. Ahmad 7152 dan Muslim 2834).
3.
Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً،
رَجُلٌ صَرَفَ اللهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ قِبَلَ الْجَنَّةِ… قَالَ اللهُ: هُوَ
لَكَ وَعَشَرَةُ أَمْثَالِهِ “، قَالَ: ” ثُمَّ يَدْخُلُ بَيْتَهُ، فَتَدْخُلُ
عَلَيْهِ زَوْجَتَاهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، فَتَقُولَانِ: الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِي أَحْيَاكَ لَنَا، وَأَحْيَانَا لَكَ “، قَالَ: ” فَيَقُولُ: مَا أُعْطِيَ
أَحَدٌ مِثْلَ مَا أُعْطِيتُ “
“Sesungguhnya
penduduk surga yang paling rendah kedudukannya adalah orang yang telah
diselamatkan untuk menuju surga…..Allah berfirman kepadanya: “Surga itu bagimu
ditambah 10 kali lipatnya. Kemudian dia masuk ke rumahnya. Tiba-tiba datang dua
bidadari surga. Keduanya bersyukur dan mengucapkan,
‘Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkanmu untuk menjadi
pasanganku dan yang telah menghidupkanku untuk menjadi pasanganmu.” Si penghuni
surga inipun berkomentar, “Tidak ada seorang pun yang mendapatkan nikmat,
melebihi nikmat yang telah diberikan kepadaku.” (HR.
Muslim 188).
Dua istri
di atas, Allah berikan kepada setiap mukmin. Kecuali orang yang mati syahid.
Mereka diberi oleh Allah 70 istri.
Dari
Miqdad bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, menyebutkan keutamaan orang yang mati
syahid,
لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ:
يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ، وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الجَنَّةِ،
وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَيُوضَعُ
عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الوَقَارِ، اليَاقُوتَةُ مِنْهَا خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا
وَمَا فِيهَا، وَيُزَوَّجُ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنَ الحُورِ
العِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَقَارِبِهِ
“Orang
yang mati syahid, memiliki 6 keistimewaan di sisi Allah: [1] Diampuni dosanya
sejak tetes darah pertama, [2] Bisa melihat tempatnya di surga dan dilindungi
dari adzab kubur. [3] Diberi rasa aman dari peristiwa kehancuran, [4] kepalanya
diberi mahkota kewibawaan, satu berlian yang menempel di mahkota itu lebih baik
dari pada dunia seisinya, [5] Dinikahkan dengan 72 istri dari bidadari, [6]
Diberi hak memberi syafaat 70 orang dari kerabatnya.” (HR. Turmudzi 1663
dan dishahihkan al-Albani).
Kemudian,
terdapat beberapa riwayat yang diperselisihkan keshahihannya, bahwa penduduk
surga yang paling rendah kedudukannya, dinikahkan dengan 72 istri. Dua istri
dari penduduk dunia dan 70 istri dari bidadari. Beberapa ulama pensyarah kitab
hadis, semacam al-Iraqi, Mula Ali al-Qori, serta al-Mubarokfuri, mereka
menguatkan riwayat-riwayat tersebut, dan mereka menetapkan bahwa istri penduduk
surga minimal 72 wanita. Dua dari penduduk dunia dan 70 dari bidadari.
Al-Iraqi
mengatakan,
قد تبين ببقية الروايات أن الزوجين أقل ما يكون
لساكن الجنة من نساء الدنيا، وأن أقل ما يكون له من الحور العين سبعون. انتهى
“Telah
jelas berdasarkan beberapa riwayat, bahwa ada minimal dua istri untuk penghhuni
surga dari kalangan penduduk dunia. Dan ada minimal 70 bidadari yang juga
menjadi istrinya.” (Tharhu at-Tatsrib)
Al-Mubarokfuri
mengatakan,
قال القارئ: والأظهر أنه تكون لكل زوجتان من نساء
الدنيا، وأن أدنى أهل الجنة من له اثنتان وسبعون زوجة في الجملة يعني ثنتين من
نساء الدنيا وسبعين من الحور العين. انتهى.
“Mula Ali
Qori mengatakan: Yang benar, masing-masing penghuni surga memiliki dua istri dari wanita dunia. Dan
penduduk surga pada tingkatan paling rendah, memiliki 72 istri, dengan rincian:
dua istri dari wanita dunia dan 70 istri dari Bidadari.” (Tuhfatul Ahwadzi)
Allahu
a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar